pernah, dalam suatu masa, ia sangat percaya dengan apa yang dinamakan persahabatan dan cinta.
pernah, dalam suatu masa, ia rela memberikan segala sesuatu untuk orang-orang yang dikasihinya.
dan orang itu adalah gue sendiri.
sampai suatu ketika, orang yang gue sayang, sebut saja Mr. Y mendengar sebuah fitnah tentang gue memutuskan untuk lebih percaya sama apa yang dia denger dari orang yang sebenernya nggak terlalu deket sama dia daripada mencoba mengerti penjelasan gue yang udah cukup lama jadi orang yang cukup deket sama dia. well, nggak terlalu fitnah sih sebenernya. sebagian bener, tapi bagian yang lain salah banget dan bener-bener bikin nama gue tercoreng. dan akhirnya gue sempet nggak bicara sama orang itu untuk waktu yang cukup lama.
karena kejadian itu gue merasa semua effort yang gue lakukan buat si Y itu dianggep sia-sia, di samping masalah kalo dulu gue memang suka sama dia, tapi sebagai sahabat, gue merasa diri gue 'memberi' dengan nggak tanggung-tanggung. dan karena gue sakit hati, gue memutuskan untuk nggak mau lagi terlalu deket sama orang, untuk menyetel pikiran gue bahwa nggak ada orang yang punya intensi murni untuk bersahabat dan mengasihi. semua orang itu mau jadi temen gue karena mereka merasa gue menguntungkan buat mereka, dan saat gue udah nggak berguna buat mereka atau mereka menemukan orang yang lebih bisa dimanfaatkan daripada gue, gue bakal dibuang jauh-jauh.
tapi setelah itu juga, gue yang dulunya percaya sama apa yang disebut persahabatan malah dapet 'temen' lebih banyak daripada dulu.
gue tau, settingan pikiran gue tentang semua orang yang nggak punya maksud murni dan itikad baik dari hatinya untuk bersahabat itu nggak sepenuhnya benar. ada beberapa orang yang gue rasa memang mau temenan sama gue, tanpa memanfaatkan kebaikan gue. dan sebagian memang ada yang kentara banget mau manfaatin gue.
gue juga tau, nggak seharusnya gue mikir sejelek itu tentang orang-orang di sekitar gue. itu nggak baik, itu (mungkin) dosa. tapi di sisi lain, gue bener-bener takut gue bakal dikecewakan sama orang yang deket sama gue, gue jadi males untuk bersikap secara 'total' ke orang-orang tersebut. gue akhirnya juga jadi bersikap untuk memilih berteman dengan orang-orang yang bisa gue manfaatkan dan juga memilih untuk membuat 'pembatas' antara diri gue dan orang-orang tersebut. gue takut gue cuma dimanfaatin, gue takut kalo gue disia-siakan sama orang tersebut. padahal sebelum semua hal itu terjadi, gue orang yang cukup mau ambil resiko untuk orang-orang yang gue sayang.
well, di satu sisi, kejadian ini cukup baik buat gue karena gue bisa belajar untuk jadi orang yang nggak terlalu naif dan terlalu gampang percaya sama orang lain, tapi di sisi lain gue tau ini bener-bener destruktif, dan (mungkin) ini pilihan yang salah dari dalam diri gue untuk mengatur mindset gue sedemikian rupa. dan nggak mudah untuk menjalani hari demi hari dengan pikiran seperti ini.
tapi jauh dari dalam lubuk hati gue, gue bener-bener pengen bisa mengasihi dengan murni lagi, gue pengen jadi kayak gue yang dulu lagi, tapi susah dan rasanya bener-bener menyakitkan.
alesan gue nulis ini adalah karena gue udah nggak tahan nyimpen ini sendiri, dan bahkan kalo gue cerita sama orang, sejauh ini nggak ada yang bisa ngerti keadaan gue dan menganggap gue cuma terlalu banyak mikir.
selain itu, maaf buat Mr. Y yang mungkin baca juga tulisan gue tentang ini. gue tau lo udah minta maaf, dan gue juga maafin lo. tapi maaf, gue nggak bisa lupain kesalahan lo. gimanapun juga, entah secara sengaja atau nggak sengaja, hasil kecerobohan (baca: kesalahan) lo menimbulkan dampak yang nggak baik dalam diri gue. terserah setelah ini lo mau marah lagi sama gue, gue cuma berharap dengan tulisan ini lo jadi sadar, kalo dikasih kesempetan bisa deket sama orang, lo nggak mengulang kesalahan yang sama.
buat orang-orang yang mungkin mau temenan sama gue cuma karena kalian merasa gue bisa dimanfaatkan, semoga kalian bertobat.
buat orang-orang yang masih punya hati yang murni buat temenan sama gue, gue minta maaf kalo gue masih belum terlalu bisa percaya sama kalian. gue cuma perlu lebih diyakinkan saja, mohon bantuannya, dan mohon doanya.
dan terakhir, buat semua orang baik yang kenal atau nggak kenal sama gue, gue harap dengan membaca ini kalian jadi mampu menghargai orang-orang di sekitar kalian yang peduli dan mengasihi kalian. do not act like you have them for granted, karena kalian nggak akan tau gimana hal itu bisa mempengaruhi dan mengubah mereka.
well, thanks sudah menyempatkan mampir dan membaca tulisan gue. have a good day :)
dan terakhir, buat semua orang baik yang kenal atau nggak kenal sama gue, gue harap dengan membaca ini kalian jadi mampu menghargai orang-orang di sekitar kalian yang peduli dan mengasihi kalian. do not act like you have them for granted, karena kalian nggak akan tau gimana hal itu bisa mempengaruhi dan mengubah mereka.
well, thanks sudah menyempatkan mampir dan membaca tulisan gue. have a good day :)